Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Rabu, 31 Agustus 2011

Senandung Malam


Berjalan seorang diri

Melangkahkan hati, menapaki hari
Terkawal cemas menggudah diri
Bahagia seperti masih menanti


Angin mengalir yang menyejukkan
Tampak dedaunan di kejauhan
Merontokkan layu
Indah berguguran


Laiknya rentetan penasaran

Berbelit sukar ‘tuk dipecahkan
Misteri tabu yang tak terperkirakan
hanyalah dinamika kehidupan


Melantunkan irama jiwa
Tak perlu ada yang menggoda
Peduli apa dengan mereka
Siapa saya, siapa pula mereka?


Tak terpengaruh keras bebatuan

Tak peduli hempasan ombak lautan
Inilah aku, bukan kau, bukan juga mereka
Bersenandung di kesendirian malam



(Senandung Malam, karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan puisi ini tanpa izin penulis.



Sabtu, 13 Agustus 2011

Permohonan Bocah

Ibarat nahkoda di tengah samudra, bagaikan musafir yang sedang memadang pasir. Apa yang mereka lihat hanyalah ujung cakrawala, berfatamorgana yang ada dipikirannya, serta ada ombak besar yang siap menghadang menerjang.

Umurku masih sangat belia untuk mapan dan menjadi sempurna. Mimpi indahku yang setinggi bintang, masih bisa diterjang ombak besar. Tantangan kecil pun menjadi besar, seumpama makin tingginya pohon. Kutahu akarku haruslah kuat, demi impian yang terfatamorganakan.

Jalanku masih panjang, masih banyak yang harus dilakukan. Sembari mendewasakan diri, mengikuti irama detik yang tak kenal henti, aku pun harus banyak belajar. Petuah sang Pendahulu, pelajaran dari seorang guru, harus ku tanam dipikiranku.

Bermodal semangat dan keteguhan hati, yakin sudah menggenggam cakrawala. Sekarang tinggal satu yang tersisa. Ibu, Bapak, kerabat semua, kusudah berusaha kini meminta doa. Berlutut sujud aku pun jua, meminta langsung kepada Sang Pencipta. Semoga saja diijabah olehNya.

Minggu, 07 Agustus 2011

Akankah Engkau Sadar?


Sesuatu yang sempurna,
ciptaan Sang Penguasa Jagad Raya
Diberi akal, diberi cinta
Maha Besar Kuasa Allah
Saling membantu tugas kita,
mendapat cinta itu hak kita

Tapi mengapa, entah mengapa,
dewasa ini semua kian berubah
Banyak zionis merajalela,
segala kaum merasa tersiksa

Sungguh indah bila kita
menjadi pribadi yang bijaksana
Membantai kejahatan penuh semangat,
anjing penjilat dilahap sangat

Oh, Tuhan berikan kami
dunia yang indah tiada tara
dan juga masukkan kami
ke Surga-Mu yang penuh berkah

Wahai umat Sang Muhammad,
sadarkan diri sedini mungkin,
bukankah indah
bila dunia damai dan tentram?

Sekian curahan hati,
dari si pembuat puisi amatir
Mengharap doa kalian semua,
semoga Allah meridhoi kita

(Akankah Engkau Sadar? karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan puisi ini tanpa izin penulis.

Senin, 01 Agustus 2011

Kenali Sang Penjahit Aksara!

Dibelakang Tembok Berlin

Personal Biodata

Lahir dengan nama panjang Basith Kuncoro Adji, namun sering dipanggil dengan sebutan: Bangsit, Bang Basith, Aming, Dedek Bro, Basister, Cum (Cucu Imut), Uncle, Kakek, dan saking banyaknya, sebutan "Woy!" juga masih membuatnya terangsang. Seorang pria yang lahir di Yogyakarta, 12 Agustus 1995 ini, ditakdirkan berzodiak Leo dan bershio B*bi. Memiliki tinggi (175 cm) dan berat (65 kg) badan yang cukup ideal untuk menjadi suami menggairahkan kelak. Ia anak yang cukup cerdas, baik hati, rajin menabung, dan "insyaAllah" sholeh, walaupun tak pernah mampu meraih IQ diatas 250. Jika ada yang bertanya, apakah hobi yang sangat ia cintai, jawabannya adalah menulis, membaca, fotografi, pencil sketching, dan berjalan-jalan.

Jika tertarik untuk meminangnya menjadi seorang teman, dan menjelajahi lebih intim tentang kehidupannya, maka raihlah ia dengan cara dibawah ini:

Email: basithkuncoroadji@yahoo[dot]com
Skype: basithkuncoroadji
Twitter: @bangbangsith
Facebook: Basith Kuncoro Adji

Seperti halnya seorang bayi yang baru belajar melangkah, ia selalu mencoba untuk terus maju. Perlahan, dan tak akan pernah terjatuh dalam langkah mundurnya. Setiap storey pembelajaran formal dalam hidupnya terus dilalui. Mulai dari TK Pembina, Pontianak, Indonesia; SDN 3, Pontianak, Indonesia; Pilot International Standar of Junior High School of 3, Pontianak, Indonesia; hingga sekarang menjejakkan kaki di Mittelschule Clara Zetkin, Freiberg, Jerman. Segalanya penuh perjuangan yang terkadang membuatnya terpaku dalam satu pandang di titik jemu. Namun, semangat dari orang di sekitarnya membuatnya terus bangkit untuk melanjutkan langkah yang telah dimulainya sejak bayi tersebut.

Ada beberapa penghargaan yang membuatnya tersenyum, bahagia. Ia pun tahu bahwa penghargaan hanyalah penghargaan, telah lalu, dan mungkin tak layak untuk dipamerkan dalam pentas fana dunia. Tapi, ia hanya ingin mengenangnya, tentang sabit indah yang terukir pada bibirnya masa dulu:
Saat...
  • Juara 1 Lomba Mewarnai se-TK wilayah kota Pontianak,
  • Menjadi Wakil Ketua Osis SMP tahun ajaran 2008/2009,
  • menjadi Ketua Osis SMP tahun ajaran 2009/2010,
  • Studi Banding ke Malaysia selama 2 minggu tahun 2009,
  • Pernah masuk Koran Pontianak Post tahun 2009,
  • Pernah masuk TV Lokal di Pontianak, karena di-intverview mengenai Remaja dan Warnet tahun 2009,
  • Juara 3 Lomba Atletik Lompat Tinggi di PORSENI (Pekan Olahraga dan Seni) se-kota Pontianak tahun 2009,
  • Juara 1 Lomba Volleyball tingkat Regional Sachsen, Jerman tahun 2011,
  • Juara 1 Lomba Volleyball tingkat Mittelsachsen, Jerman tahun 2011,
  • Juara 3 Lomba Volleyball tingkat Regional Chemnitz Jerman tahun 2012,
  • Lupa tentang apa yang ia telah raih.
Pernah jua, blog yang kalian baca ini...

Masuk majalah HAI edisi XXXV/51/2011 dalam kolom 5 Blog terekomendasi:

Menjadi yang ketiga dibawah blognya
Yulian dan Alitt. Tahu mereka, kan?
(Click to zoom in)
Semua itu memang membuatnya bahagia untuk tetap ada, hadir, dan menyelami semakin dalam tentang makna hidup.

Setelah baru saja kalian membaca dan mengenalnya, ada baiknya untuk memberi tahu sobat sekalian mengenai  tujuan blog ini. Sejatinya, blog ini dibuatmya sebagai wadah untuk mengeksplorasi, sekaligus memperkaya khasanah menulis sang penjahit aksara ini. Sebagian besar memang berisi sastra, namun ada beberapa hobinya (seperti: Menggambar, Fotografi, Jalan-jalan) yang termuat dalam tinta hitam virtual di blog ini.

Penjahit aksara yang sedang kalian kenakan produknya ini masih dalam tahap belajar. Masih sedikit ilmu yang dimilikinya untuk menjadi sesosok desainer papan atas dalam kategori karya aksara paling bersejarah. Ia sedang mencari cara terbaik untuk memiliki ciri khas, keunikan yang membekas di hati setiap insan yang mengenakan karyanya dalam imajinasi dan logika masing-masing. Maka dari itu, ia sangat teramat senang jika ada diantara kalian yang "mencibir" demi kebaikan karyanya.

Akhir kata, ia berpesan kepada jemarinya untuk menyampaikan secarik pesan ini untuk kalian wahai pembaca mulia. Terima kasih!

PS: Credits and Disclaimer (disini)

^_^

newer posts older posts back home